Read Time:2 Minute, 15 Second

UIN RF – Ukhuwahnews | Forum Komunikasi Penyiaran Islam Nasional (FORKOMNAS KPI) IV Sumatera menyelenggarakan Seminar Nasional bertema “Peran Generasi Muda dalam Menghadapi Era Bonus Demografi” pada acara Musyawarah Wilayah di Auditorium lantai empat Perpustakaan Kampus B, Universitas Islam Negeri Raden Fatah (UIN RF) Palembang, Jumat (17/05/2024).

Acara seminar ini terbagi dalam dua sesi yang di isi oleh masing-masing pemateri.

Sesi pertama di isi oleh Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin yang menyampaikan materi tentang sejarah Kerajaan Palembang Darussalam.

“Setelah kemunduran Sriwijaya, lalu dua abad pada era Majapahit Brawijaya V mengusir istrinya yang mengandung Raden Fatah ke palembang, kemudian Raden Fatah dewasa, ia pindah ke pulau Jawa dan mendirikan Kerajaan Demak,” ucapnya.

Iskandar Mahmud mengatakan ketidakpedulian generasi sekarang terhadap nilai sejarah yang pernah ada.

“Hampir 90% generasi milineal tidak mengakui adanya sejarah, padahal asal muasalnya bangsa dan kehidupan sekarang tercipta karena adanya perjuangan yang telah di lakukan pada masa lalu,” katanya.

Baca juga:Gelar Seminar, Kominfo Undang Tamu Spesial Asal Papua

Lalu, Mahmud Badaruddin menjelaskan cerita para Sultan kerajaan Palembang Darussalam hingga letak makam para Sultan tersebut. Namun, sayangnya tidak ada kepedulian dari pihak pemerintah untuk merawat serta menjaga makam para Sultan Palembang yang menjadi peninggalan sejarah berharga.

“Ada empat sultan yang di buang karena tidak tunduk pada Belanda, lalu Sultan Susuhunan Abdurrahman I adalah sultan pertama kerajaan Palembang Darussalam yang makamnya terdapat di daerah cinde, yang sayangnya daerah itu malah di gusur, tidak ada kepedulian dari pihak pemerintah daerah untuk menjaga peninggalan sejarah yang bisa saja akan menghilang nanti,” ungkapnya.

Iskandar juga menyarankan agar sejarah kerajaan Palembang dihadirkan dalam kurikulum pembelajaran nantinya, supaya nilai sejarah tidak menghilang dan tetap dilestarikan.

“Kami menghimbau agar sejarah kerajaan Palembang, mulai dari asal muasal, aksara atau bahasa melayu agar ada di dalam kurikulum pembelajaran tahun 2027 nanti, supaya nilai sejarah ini tetap terjaga,” pungkasnya.

Ditempat yang sama, pada sesi kedua ini di isi oleh perwakilan Kepolisian Daerah Sumatera Selatan (KAPOLDA SUMSEL), Iqbal Beni menyampaikan materi mengenai peran kepolisian dalam menghadapi era bonus demografi.

“Generasi muda adalah aktivis yang menyuarakan aspirasi serta merekalah nanti yang akan menjadi penerus atau pemimpin bangsa di masa depan,” jelasnya.

Iqbal juga menyampaikan pentingnya bagi generasi muda untuk mencari kegiatan positif agar terhindar dari berbagai hal-hal negatif.

“Selain itu carilah kegiatan positif seperti belajar, ikut organisasi, supaya kalian terhindar dari hal-hal negatif dan merusak seperti tawuran antar geng, balapan liar, pencurian hingga narkoba,” tuturnya.

Terakhir ia juga menambahkan, makna dari menjadi seorang pemimpin dan peran generasi muda di masa depan.

“Pemimpin adalah seni mempengaruhi orang yang bertujuan dalam mencapai suatu tujuan organisasi dan kalianlah yang akan menjadi penerus bangsa di masa mendatang,” tutupnya.

Reporter: Ahmad Hafiizh Kudrawi
Editor: Marshanda

About Post Author

Marshanda

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous post Gelar Seminar, Kominfo Undang Tamu Spesial Asal Papua
Next post UIN RF Lantik 19 UKMK di Periode 2024