
FISIP UIN RF Tutup Pekan Komunikasi Politik Kebangsaan Dengan Sosialisasi Pemilu
UIN RF – Ukhuwahnews | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang (FISIP UIN RF) tutup acara Pekan Komunikasi Politik Kebangsaan (PKPK) dengan sosialisasi pemilihan umum (Pemilu) dan mengumumkan pemenang empat cabang lomba. Acara penutupan ini berlangsung di Gedung Academic Center. Kamis, (26/10/2023).
Dalam sambutannya, Ketua Pelaksana Sonia Nur Prameswari menuturkan bahwa PKPK telah berlangsung selama tiga hari berturut-turut.
“Alhamdulillah, PKPK telah dilaksanakan sejak tanggal 23 Oktober 2023. Terdapat empat cabang lomba yang telah dilaksanakan, salah satunya adalah lomba catur, news anchor, orasi ilmiah, dan Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ),” tutur Sonia.
Lebih jelasnya, ia mengatakan peserta lomba berasal dari universitas berbeda dan ada juga yang dari luar kota.
“Peserta lomba ada 120 orang lebih dari berbagai universitas. Lebih bangganya lagi, event kita ini diikuti oleh mahasiswa dari luar Sumatera Selatan. Seperti dari Bengkulu, Lampung, dan sebagainya,” jelasnya.
Dekan FISIP UIN RF, Izomiddin mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi kerja keras semua pihak yang terlibat dalam acara PKPK.
“Terima kasih dan apresiasi yang setinggi tingginya karena acara berjalan sangat optimal. Kita juga akan mengumumkan pemenang empat cabang lomba pada hari ini. Untuk itu, kita harus melakukan yang terbaik pada penutupan acara PKPK,” ujar Izomiddin.
Ia berharap di tahun selanjutnya PKPK akan akan berlangsung lebih optimal lagi.
“Karena ini acara tahunan, semoga di tahun depan akan lebih bagus dan lebih optimal dari tahun sebelumnya,” pungkasnya.
Acara ini menghadirkan 3 pemateri yaitu, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumsel, Kepala Diklat Keagamaan Palembang, dan Dosen Ilmu Komunikasi FISIP UIN RF.
Selama pemberian materi berlangsung, Ketua KPU Sumsel Amran Muslimin menjelaskan pentingnya Generasi Z dalam Pemilihan Umum (Pemilu).
“Tingginya jumlah pemilih Tahun 2024 yang berasal dari pemilih pemula dan pemilih muda, suaranya sangat sangat penting dalam mempengaruhi proses pengambilan keputusan,” jelasnya.
Ia juga memberikan tips bagaimana menjadi pemilih yang cerdas di era sekarang.
“Menyadari betul pentingnya menjadi pemilih, aktif mengikuti informasi-informasi epemiluan, tahapan-tahapan pemilu, pertimbangkan aspek integritas dan kapabilitas calon-calon dalam pilkada, pilihan kita menentukan kesejahteraan masa depan pembangunan daerah kita,” ungkapnya.
Ia juga meminta para pemilih ini menelusuri rekam jejak, visi misi, dan program kerjanya dan tidak mudah terpengaruh berita bohong saat kampanye. Amran juga menegaskan untuk memilih calon pemimpin yang memiliki program kerja yang terukur, bukan sekadar program kerja untuk menarik simpati publik.
“Pilih calon yang tahu persis permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat dan menawarkan sebuah solusi untuk mengatasinya,” tutupnya.
Baca Juga: Foto: Melihat Pameran Permata Youth Photostory 2023 Bertajuk ‘KINDNESS’
Tak sampai disitu Kepala Diklat Keagamaan Palembang, Saefudin Latif juga menyampaikan prihal moderasi beragama.
“Moderasi beragama merupakan perekat antara semangat beragama dan komitmen berbangsa. Di Indonesia, beragama pada hakikatnya adalah ber-Indonesia dan ber-Indonesia itu pada hakikatnya adalah beragama,” kata Saefudin.
Ia menambahkan jika moderasi beragama merupakan sarana terwujudnya perdamaian di Indonesia.
“Moderasi Beragama menjadi sarana mewujudkan kemaslahatan kehidupan beragama dan berbangsa yang harmonis, damai dan toleran sehingga Indonesia maju,”
Terakhir, Dosen FISIP UIN RF Gita Astrid menjelaskan kontestasi dari hubungan moderasi beragama dengan politik.
“Moderasi beragama menjadi pilar penopang pemersatu bangsa, Moderasi beragama menjadi unsur perekat dari perbedaan yang timbul, Moderasi beragama menjadi tolak ukur dalam figur kepemimpinan calon pemimpin,” pungkasnya.
Reporter: Annisa Shalsabilla Sukma
Editor: Elyssa Meilyana