Mengenal Fotografi Jurnalistik Dasar di Materi Ke-2 PJTD XVII LPM Ukhuwah

Read Time:1 Minute, 30 Second

UIN RF – Ukhuwahnews | Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD) Ke-XVIII Oleh Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Ukhuwah mengusung tema “Bongkar Fakta Lewat Data” pada hari pertama, materi kedua membahas Fotografi Jurnalistik, Kamis (03/10/2024).

Pemateri Fotografi, Fenny Selly Pratiwi mengatakan bahwa Foto Jurnalistik itu merupakan kegiatan mencari, mengumpulkan, mengolah serta menyebarkan foto melalui media massa dengan menggabungkan komunikasi visual dan verbal.

“Komunikasi verbal ialah menyampaikan pesan melalui bahasa verbal atau teks dalam foto. Di dalam suatu keterangan foto harus mengunakan komponen 5W+1H,” jelasnya.

Dalam menulis sebuah teks foto atau caption haruslah mengandung kalimat yang menyebutkan siapa, dimana, dan kapan foto itu dibuat. Selain itu, dalam foto Jurnalistik juga harus terdapat nilai-nilai yang baru, penting, menarik dan relevan.

“Dalam foto jurnalistik terdapat nilai-nilai foto yang harus memiliki unsur menarik. Karena hal unik akan mudah memancing mata audiens,” ungkapnya.

Suatu penyajian foto jurnalistik berdasarkan karakteristik yaitu berupa foto tunggal, sequel, essai foto atau foto cerita.

“Berita Feature adalah berita foto yang dinamis sedangkan foto cerita hanya kesatuan (hanya satu isu),” ucapnya.

Dalam suatu foto jurnalistik terdapat beberapa jenis, yaitu berupa foto berita umum, foto berita kejadian, foto berita keseharian, foto berita potret, foto berita seni dan hiburan, foto berita lingkungan dan alam, dan foto berita olahraga.

“Foto berita potret yaitu people in the news, foto seni bebas berkreasi atau berekspresi. Sedangkan foto on the spot itu suatu kejadian tidak terduga atau tidak terprediksi.

Metode dan tahapan dalam foto jurnalistik terdapat Entire (Keseluruhan), Detail (Rinci), Frame (Pembingkaian), Angle (sudut pandang), Time (Tahapan).

“Menentukan angle yang akan divisualisasikan berupa high angle yang memberikan kesan kecil dan low angle (memberikan kesan pesan),” tutupnya.

Reporter: Wiardini Yuli
Editor: Hanifah Asy Syafiah