Read Time:2 Minute, 59 Second

Tips & Trik – Ukhuwahnews | Hallo Sahabat Ukhuwah, Sudah tau kah kalian cara pembuatan gerabah yang benar dan tepat bagi pemula?

Sebelum memasuki proses pembuatannya kita akan membahas mengenai gerabah. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) gerabah adalah alat-alat dapur untuk memasak dan sebagainya yang dibuat dari tanah liat dan kemudian dibakar. Namun, ada juga sebagian masyarakat yang menyebut kerajinan ini sebagai keramik rakyat, karena bahan utamanya adalah tanah liat bakaran rendah dan menggunakan teknik pembakaran secara sederhana.

Kerajinan gerabah diperkirakan berasal dari negeri Cina, yakni sekitar 4000 SM. Kala itu, orang-orang membuat gerabah dengan tujuan sebagai perkakas rumah tangga dan pembuatannya juga menggunakan teknik bakar, misalnya kendi, kuali, tempayan, dan lain-lain. Kemudian pada perkembangan selanjutnya, gerabah tidak hanya dibuat untuk perkakas rumah tangga saja, tetapi juga untuk bahan bangunan, seperti genteng, batu merah, hingga tegel lantai.

Baca juga: Kekerasan Antar Pasangan Banyak Dilaporkan, Simak Tips Menghindarinya!

Proses pembuatan gerabah tentu memiliki teknik dan keuletan tangan perajin maka dari itu, sahabat Ukhuwah perlu perhatikan hal-hal terkecil dalam pengolahan kerajinan gerabah Agar mendapatkan hasil yang memuaskan.

Berikut proses pengelolan gerabah yang benar sesuai tekniknya:

1. Pemilihan Bahan
Pada tahap pertama ini pemilihan bahan terutama adalah memilih jenis tanah liat, dari jenis tanah liat yang kita ketahui ada dua jenis, yaitu berwarna hitam dan bewarna kuning. Jika sahabat Ukhuwah Ingin mendapatkan hasil yang memuaskan untuk produksi gerabah, maka gunakanlah tanah liat yang bewarna kuning.

Karna pemilihan bahan ini merupakan bagian awal untuk hasil yang memuaskan. Dan pemilihan tanah liat yang kuning memudahkan proses pembentukan gerabah dengan berbagai bentuk kreasi gerabah. Selain itu, kayu bakar juga menjadi bahan pokok untuk membuat gerabah.

2. Pengolahan Bahan
Yang kedua ada tahap pengolahan bahan dimana kegiatan ini mengolah tanah liat agar teksturnya menjadi tebal dan pekat sehingga siap untuk dibentuk. Biasanya para perajin mengunakan sistem penggilingan tanah liat menggunakan kaki agar mendapatkan tekstur yang padat serta membersihkan tanah liat dari batu ataupun kotoran lainnya. Pada tahapan ini, gunakanlah air serta pasir halus agar tanah liat bisa merekat dengan baik.

3. Pembentukan
Pada tahap ini, para perajin mulai membentuk sesuai keinginan yang di butuhkan. Seperti membuat gendi untuk temuni bayi baru lahir, celengan dengan berbagai bentuk seperti ayam, singa maupun lainnya. Pada bagian ini juga, para perajin memiliki teknik tersendiri untuk mempermudah dalam membentuk gerabah. Ada yang menggunakan cetakan dari gingsing, ada yang membentuk secara manual langsung dari tangan tangan cetakan.

4. Penjemuran
Setelah di bentuk berbagai varian, gerabah memasuki tahap penjemuran. Untuk penjemuran biasanya memakan waktu dua hari ketika matahari mulai panas dari pagi hingga sore hari. Namun jika memasuki musim hujan, penjemuran gerabah memakan waktu satu minggu setelah pembentukan disebabkan butuh sinar matahri untuk mengeringkannya. Jika terkena hujan maka dia akan cepat kembali seperti tanah liat awal sebelum di bentuk. Karna gerabah yang belum kering sangat mudah rusak sebelum tahap pengeringan.

5. Pembakaran
Lebih lanjut, perajin memasuki proses pembakaran. Pembakan gerabah ini bertujuan agar memperkokoh dan memiliki tekstur yang keras. Gerabah yang masuk tahap pembakaran biasanya 500 buah sekali bakar dengan memakan waktu 12 jam. Selain itu, perajin harus ahli dalam pembakaran ini, agar gerabah yang dibakar matang dengan pas.

6. Finishing
Tahap terakhir proses pembuatan gerabah adalah finishing, yang mana tahap ini perajin menyajikan gerabah dengan mewarnai atau melukis gerabah nya sesuai kebutuhan dan keinginan sendiri, setelah itu gerabah siap untuk di perjual belikan.

Itulah proses pembuatan gerabah yang sahabat Ukhuwah perlu ketahui, dari semua proses pembuatan gerabah sangatlah penting. Mulai dari pemilihan bahan, teknik pembentukan serta proses penyajian yang unik untuk gerabah.

Penulis: Marshanda

Editor: Hanifah Asy Syafiah

About Post Author

Marshanda

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous post Perajin Gerabah Di Ambang Kecemasan, Dari Sepuluh Orang Tersisa Lima
Next post Pulau Kemaro: Legenda, Sejarah, dan Pesona Wisata Religi di Tengah Sungai Musi