Mengenal lebih jauh Iktikaf., Ibadah yang sangat dianjurkan di Bulan Ramadan

Terlihat seorang pria sedang melaksanakan ibadah shalat di Masjid Agung Mahmud Badaruddin I Palembang. Senin (12/04/21). Ukhuwahfoto/Wahyu

Penulis : Aisyah Safitri (Pengurus LPM Ukhuwah)

Telinga kita sudah tidak asing lagi mendengar kata “iktikaf”. Kita sebagai umat muslim tentunya tahu dengan ibadah sunnah satu ini. Iktikaf berasal dari bahasa Arab “Akafa” yang memiliki makna menetap, mengurung diri atau terhalangi (dari dosa). Jika pengertian dari ulama Fikih, iktikaf adalah berdiam diri di masjid dengan tata cara tertentu dan dilakukan dengan niat.

Iktikaf juga dapat dilakukan dengan mengerjakan shalat di dalam masjid, baik shalat sunah maupun wajib. Selain itu, ibadah lain seperti membaca Al-Quran atau berdzikir termasuk iktikaf. Sedangkan, orang yang melakukan iktikaf disebut mutakif.

Ya, ibadah tersebut adalah suatu ibadah yang dilakukan dengan berdiam diri di masjid semata-mata hanya untuk beribadah kepada Allah SWT. Iktikaf sangat dianjurkan apalagi ketika pada saat sepuluh malam terakhir di bulan Ramadan. Berdasarkan sebuah hadis, Rasulullah SAW menyatakan jika iktikaf di sepuluh malam terakhir bulan Ramadan bagai beriktikaf dengan beliau (Rasulullah SAW).

Artinya: “Bahwa Nabi Saw melakukan iktikaf pada hari kesepuluh terakhir dari bulan Ramadan, (beliau melakukannya) sejak datang di Madinah sampai beliau wafat, kemudian istri-istri beliau melakukan iktikaf setelah beliau wafat.” [HR. Muslim]

Di dalam Al-Quran pun diterangkan tentang iktikaf, Allah berfirman:

“Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: “Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang iktikaf, yang rukuk dan yang sujud,” (QS. Al-Baqarah: 125)

Dan firman lainnya, “Janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beriktikaf dalam masjid.” (QS. Al-Baqarah: 187)

Jika berbicara tentang hukum, asal hukum iktikaf adalah sunnah. Akan tetapi akan wajib jika seseorang menazarkannya, seperti dalam hadis:

“Barang siapa yang bernazar untuk ketaatan kepada Allah, maka dia harus mentaati-Nya. Dan barangsiapa yang bernazar bermaksiat kepada Allah, maka jangan berbuat maksiat.” (HR. Bukhari, no. 6696)

Ibnu Al-Munzir dalam kitab Al-Ijma’ hal. 53 mengatakan, “Mereka (para ulama) berijmak bahwa iktikaf adalah sunah dan tidak diwajibkan kepada manusia. Kecuali kalau seseorang mewajibkan dirinya dengan nazar, maka menjadi wajib atasnya.”

Di dalam kitab Ibanatul Ahkam syarh Bulughil Maram karya Sulaiman An Nuri dan Alawi Abbas al-Maliki menerangkan bahwa dibolehkannya iktikaf bagi perempuan dengan syarat telah mendapatkan izin dari suami. Selain itu juga, iktikaf akan menjadi makruh apabila dilakukan seorang wanita yang bertingkah dan menimbulkan fitnah.

Sebelum melakukan iktikaf, orang yang akan beriktikaf harus memenuhi beberapa syarat, sebagai berikut:

  1. Beragama Islam
  2. Membaca niat Itikaf
  3. Sudah baligh (ditandai dengan haid untuk perempuan dan mimpi basah untuk laki-laki)
  4. Berakal sehat
  5. Bagi wanita harus bersih dari hadas, baik karena haid maupun nifas
  6. Dilakukan di dalam masjid

Dengan memperhatikan beberapa ayat dan hadis diatas, ada berapa amalan (ibadah) yang dapat dilaksanakan oleh orang yang melaksanakan iktikaf, yaitu melaksanakan salat sunah, seperti salat tahiyatul masjid, shalat qiyamul lail dan lain-lain, membaca al-Quran dan tadarus al-Quran, berdzikir dan berdo’a, membaca buku-buku agama. Dan yang terakhir adalah bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW.

Iktikaf sebagai salah satu ibadah sunah di bulan Ramadan yang banyak sekali memiliki keutamaan jika dilakukan. Apalagi jika iktikaf dilakukan dengan khusyuk yang semata-mata untuk beribadah dan berdoa kepada Allah SWT. Tentunya hal ini akan membuat kita sebagai umat Islam akan semakin dekat dengan Allah SWT. Seperti dalam firman Allah sebagai berikut:

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan.” (QS al-Maidah [5]: 35).

Dengan iktikaf kita juga bisa fokus pada amalan ibadah sebelum nantinya di waktu yang lain tentu kita akan disibukkan dengan berbagai pekerjaan dan aktivitas. Untuk itu, sangat dibutuhkan saat bulan Ramadan untuk bisa mendapatkan pengalaman spiritual salah satunya lewat ibadah iktikaf.

Dengan mengenal lebih jauh apa itu iktikaf, semoga kita semua sebagai umat Islam dapat mengamalkan iktikaf dalam kehidupan kita. Semoga kita selalu senantiasa dapat mendekatkan diri kita kepada Allah SWT. Apalagi terkhusus di bulan Ramadan yang suci dan bulan yang penuh ampunan ini, Aamiin ya rabbal ‘alaamiin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *