Puisi : Sang Waktu

Sumber foto : Kompas.com

Waktu mulai berkerja menunjukkan kekejamannya.
Detik demi detik terasa seperti hantaman panah yang menembus dengan kuatnya.

Haruskah bertahan?
Ketika rangkaian bunga terjatuh tanpa perlawanan.

Aku disini berada dalam kehancuran yang abadi.
Melihat kejamnya waktu perlahan mulai terjadi.

Haruskah menangisi?
Menangis tanpa iringan melodi yang menikmati.

Kini waktu telah berhasil dengan tujuannya.
Menghancurkan semua rancangan tanpa tersisa.
Dan sudah saatnya semua hilang tanpa ada cela untuk perlawanan.

Penulis Puisi : Siti Srijaya Agustina (Pengurus LPM Ukhuwah UIN Raden Fatah Palembang).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *