Puisi: Putri Kecil Ayah

Pixabay/ddimitrova.

Karya: Dimas Cahaya Putra

Waktu memaksaku kembali!
Setiap pagi, kau kecup keningku…
“Cepat besar Sang Putri”
Bisik Ayah, lembut ke telingaku…

Jauh melangkah,
Gelap gulita kau terpa
Kau gerus tulangmu! Tuk sehat tulangku…
Demi sebotol susu, kau buru waktu
Sehatku segalanya bagimu…

Di sepertiga malam, kau terjaga
Menahan berat di kantung mata…
Tak ingin! Tenang putri terusik!
Seekor nyamuk pun tak boleh berisik…

Kau tepuk-tepuk,
Kau ayun-ayun lembut tubuhku,
Erat! Seerat-eratnya!
Ayah dekap hangat,
Menimangku…

Dulu…
Kau ajarkan semuanya
Dari bisu hingga pandai bicara
Kini, Ayah dimana?
Putri kecilmu sudah tubuh dewasa….

Palembang, 12 November 2022
16:40 WIB

Baca Juga: Puisi Hari Raya: Perjamuan Fitri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *