
Perpisahan ; Luka Paling Nyata

Puisi Karya : Vandea Helga Fany
Lelaki itu berjalan lamban
Sekali juga tak pernah menoleh ke belakang
Langkah demi langkah diseretnya pergi
Tanpa mempedulikan lagi duri di kaki
Awan hitam pekat
Seperti hati yang mati
Hujan tak berhenti membasahi
Mengiring langkah pilu tanpa kasih
Lelaki itu menunduk menahan tangis
Dan hujan selalu menjadi malaikat
Menghapus tiap tetes air mata
yang kian membuat merana
Menatap hidup yang berangsur buram
Sedari kecil jauh dari orang tercinta
Terpisah dua alam
Adalah luka yang paling nyata.
Baca Juga
Puisi Hari Raya: Perjamuan Fitri
istockphoto/ferlistockphoto. Oleh : Wisnu Akbar Prabowo //1Bertadahlah tapak tanganmu di ufuk candra mudadi saat helat kemenangan mengguncanghatimu berkata, “Allahu akbarAllahu...
Puisi: Kartini Masa Kini
Sumber: News.detik.com Penulis: Annisa Meidiani (Pengurus LPM Ukhuwah) Saat pena kau tempelkan di secarik kertasTersusunlah kata kata sulam meretasMembawa perubahan...
Puisi: Menjadi Perempuan
Sumber: Pixabay Penulis: Niken Putri Ayu (Anggota LPM Ukhuwah) Dapur, sumur, dan kasur 3 kata kutukan bagi perempuan Sudah banyak...
Trah, Apa Kabarmu?
Desain by Aisyah Safitri Oleh: Wisnu Akbar Prabowo (Pemimpin Redaksi Lembaga Pers Mahasiswa Ukhuwah) Tempo hari, kelesah anak adam mencuat...
Wanita Terhebat
Ilustrasi Ibu. Sumber foto: Kompasiana Oleh: Anisa Meidiani (Anggota LPM Ukhuwah UIN Raden Fatah) Seorang ibu yang tidak pernah tuaIbu...
Terimakasih Pahlawanku
Ilustrasi Hari Pahlawan. Sumber foto: Indozone Oleh: Annisa Meidiani (Anggota LPM Ukhuwah) Kuucapkan terimakasih untuk pahlawankuYang mati karena benarYang mati...