Read Time:38 Second

Oleh: Vitria Isabella

Di atas kanvas biru langit menganga luas,
Malam temaram, dingin merangkul erat.
Di antara kita,
Seni abu-abu tercipta.

Bintang-bintang berkilau samar di malam November,
Menyulam pesona asmara yang kelabu.

Merenung-renung hingga raungku berjelaga,
Kita adalah pameran dari ribuan kegagalan.
Tiap luka, setiap kelemahan,
Terpampang jelas di alur perjalanan.

Baca juga: Puisi: Saat Kelabunya Datang

“Tidak masalah, kita bersama-sama”

Aku pilu…
Pipi lembab dihujani air mata,
Kata-kata tersendat di bibir.

Ku tenggelamkan diriku pada pelukan yang lembut,
Perlahan, ku sapu basah di pipi.
Kemudian, terdengar halus riuh celoteh,
Aku tersentak, seolah lukanya sama seperti luka ku.

Kita bertautan,
Saling berteduh.
Membagi beban yang sama dipikul,
Berharap lukisan keabuan berubah menjadi pelangi yang meriah.

About Post Author

Putri Ayu Lestari

Mahasiswa Program Studi Jurnalistik tahun 2021 UIN Raden Fatah Palembang
Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous post Cek Fakta, Ini Alasan Diabetes di Dominasi Anak Muda
Next post Cerpen: Misteri Tas Hitam