Read Time:37 Second
Ukhuwahfoto/Raihanah

Penulis : Nurhidayah

Dalam keheningan gelap, terdengar langkah-langkah,
Bertabur luka dan air mata yang terus mengalir.
Di sudut-sudut sepi, tersembunyi rasa takut,
Ditepikan senyum oleh bayangan yang membully.

Kata-kata menusuk seperti belati tajam,
Menggoreskan luka di hati yang rapuh.
Tersingkir dan terpinggirkan, seperti burung tanpa sayap,
Diam menangis di balik senyum palsu yang diperlihatkan.

Baca Juga: Puisi: Hilang Arah

Takdir yang tak adil, mengikatnya dalam jerat,
Dihantui oleh bayangan yang tak kunjung sirna.
Namun, dalam kegelapan itu, terbit sinar harapan,
Dari sahabat sejati yang menuntunnya pulang.

Bersama mereka, ia menemukan kekuatan,
Menghadapi dunia dengan kepala tegak.
Bayangan yang dulu mengejek, kini memudar,
Ditinggalkan oleh kekuatan cinta dan persahabatan yang tulus.

About Post Author

Hanifah Asy Syafiah

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous post Potret Kemeriahan Saat Acara Wisuda ke-89 UIN RF
Next post Cerpen: Pulang