Read Time:2 Minute, 33 Second
Pinterest/Yvette Stevens

Penulis: Annisaa Syafriani

Judul: Pet Sematary
Pengarang: Stephen King
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit: 2019

Resensi – Ukhuwahnews | Novel bergenre horor dengan judul Pet Sematary karya Stephen King, merupakan salah satu novel yang dinobatkan The New York Times Bestseller. Novel ini pertama kali diterbitkan tahun 1983, lalu diadaptasi dalam bahasa Indonesia dan diterbitkan pada tahun 2019 oleh Gramedia Pustaka Utama (GPU).

Tidak hanya itu, novel ini juga sudah pernah diadaptasi menjadi sebuah film. Menurut penulisnya sendiri, Stephen King menilai bahwa novel ini merupakan novel paling menakutkan yang pernah ia buat.

Novel ini menceritakan tentang keluarga Louis Creed yang baru pindah ke suatu kota. Di dekat rumah keluarga Louis Creed yang baru, terdapat lahan yang berisikan Pet Sematary atau pemakan hewan peliharaan.

Kebanyakan hewan-hewan yang dikuburkan di sana, mati karena tertabrak truk di jalan. Jalan tersebut terletak tepat di depan rumah baru keluarga Loius Creed. Truk besar sering kali melintasi jalan tersebut dengan kecepatan tinggi.

Baca juga: Darurat! Pendidikan dan Kesehatan Terancam

Sayangnya, hal serupa terjadi dengan kucing peliharaan keluarga Louis Creed. Kucing bernama Church juga turut menjadi korban dan mati tertabrak truk yang melintas.

Jud, tetangga keluarga Louis Creed, mengungkapkan rahasia yang tersimpan tak jauh dari lahan Pemakaman Hewan Peliharaan. Alhasil, kucing keluarga Louis Creed, hidup kembali keesokan harinya, namun dengan membawa kejanggalan.

Stephen berhasil membuat pembaca penasaran di setiap halamannya. Misteri-misteri yang ditulis, dapat dikemas sangat apik.

Tak hanya itu, gambaran lokasi yang fiksi ini, sama magisnya dengan misteri yang tersimpan. Pembaca akan terbawa dengan kemagisan dalam setiap tulisan Stephen.

Penggambaran di setiap karakter yang dibuat Stephen dalam novel ini juga memiliki ciri tersendiri dan mudah diingat oleh pembaca.

Selain itu, alur yang disuguhkan mudah dipahami oleh pembaca dengan sesekali kilas balik yang menjadi alur mundur, dapat diterima dengan baik dan tidak membingungkan.

Cerita yang mengangkat tema kematian dan rasa ketidakpuasan manusia ini, mejadi sangat mendebarkan di bagian akhir cerita.

Berbanding lurus dengan keunggulan yang disuguhkan, novel ini juga memiliki kekurang yang dirasa perlu dievaluasi. Dengan peruntukan pembaca rate umur 15+, Pet Sematary juga mengangkat tema kematian yang lumayan berat.

Tidak hanya itu, dalam novel ini terdapat adegan kekerasan. Adegan kekerasan yang disuguhkan sepertinya perlu dikaji ulang terhadap rate yang ditentukan atas novel ini.

Dengan cover yang beragam di setiap cetakan ulangnya dan didominasi cover bergambar kucing, dengan rate umur 15+ dirasa kurang tepat.

Akan lebih baik, dengan rate umur 15+, genre horor, serta adegan kekerasan yang termuat, maka perlu ada perubahan dalam penentuan cover dalam novel ini.

Meski novel ini bergenre horor, pembaca akan sedikit terkecoh di awal-awal cerita. Hal ini dikarenakan, pada bagian awal penulis lebih fokus pada penggambaran latar fiksi yang diciptakannya.

Tak dipungkiri, usaha ini membuahkan hasil, sehingga ketika cerita sudah mulai mencapai konflik, pembaca sangat terbantu dengan gambaran di awal cerita.

Secara keseluruhan, novel ini sangat layak dibaca dengan mematuhi rate umur yang tertera. Kisah yang apik, dan ide unik yang disuguhkan dalam novel ini sangat cocok menjadi bacaan yang menghibur, informatif, sekaligus menegangkan.

 

Editor: Putri Ayu Lestari

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous post Atraksi Spektakuler Warnai Festival Sungai Musi 2025
Next post Tradisi Pengrajin Atap Nipah di Desa Limau: Warisan Turun-Temurun yang Bertahan di Tengah Zaman