Film Mencuri Raden Saleh Angkat Sejarah Indonesia

Sumber: Pinterest/IMDb.

Judul Film : Mencuri Raden Saleh (2022)
Sutradara : Angga Dwimas Sasongko
Produser : Cristian Imanuell
Penulis Naskah : Angga Dwimas Sasongko dan Husein M. Atmodjo
Durasi Film : 154 menit
Pemeran : Iqbaal Ramadhan, Angga Yunanda, Aghniny Haque, Rachel Amanda, Umay Shahab, Ari Irham.

Film Mencuri Raden Saleh ditayangkan serentak di bioskop Indonesia pada 25 Agustus 2022 lalu. Atas keberanian pihak film dalam mengangkat genre tentang laga perampokan, film ini mendapatkan respon positif dari publik dan pengamat film.

Menariknya, tema yang disampaikan pada film ini yaitu menampilkan terkait sejarah Indonesia. Dalam hal ini, pihak film bertujuan untuk menaikkan standar produksi perfilman di Indonesia.

Di awal film, Piko yang diperankan Iqbaal Ramadhan adalah seorang mahasiswa jurusan seni rupa yang sehari-harinya mencari uang dengan memalsukan lukisan karya tokoh terkenal.

Lalu Piko mendapat tantangan untuk mendapatkan lukisan asli dari tokoh terkenal, Raden Saleh yaitu Lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro yang seharga Rp150 miliar. Tentu itu merupakan tawaran yang sangat menggiurkan bagi Piko, dimana saat itu ia sedang bertekad untuk membebaskan ayahnya dari penjara.

Karena untuk mendapatkan lukisan tersebut tidaklah mudah, Piko membentuk tim dan membagi tugas kepada teman-temannya berdasarkan kemampuannya masing-masing.

Tim tersebut terdiri dari Ucup yang diperankan Angga Yunanda, dengan keahlian meretasnya yang handal. Lalu, ada Sarah yang diperankan oleh Aghniny Haque, atlet bela diri. Kemudian, Gofar yang diperankan oleh Umay Shahab, sebagai seorang mekanik. Selain itu, ada Tuktuk anak pembalap liar peran ini dimainkan oleh Ari Irham. Terakhir, Fella yang diperankan oleh Rachel Amanda, seorang bandar judi kampus.

Dengan anggota tim yang telah dibentuk, mereka mulai menyusun misi pencurian lukisan tersebut. Sayangnya, itu bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan, tentu banyak sekali rintangan dan kegagalan dalam rencana tersebut yang akhirnya membuat mereka menjadi pecah.

Baca Juga: Resensi Film KKN di Desa Penari: Gunakan Akal Sehat Saat Mencintai

Kelebihan film ini terletak pada alur film yang berhasil memancing emosi penonton, seperti kesal, gemas dan ikut terbawa emosi lainnya dalam setiap scene yang ditampilkan. Selain itu, film ini sangat baik pada scene action-nya, ditambah lagi diperankan oleh pemain yang good looking menjadi bonus tersendiri dalam film ini.

Namun, tak bisa dipungkiri, film ini tentunya juga memiliki kekurangan. Pada adegan yang begitu cepat, contohnya saat scene pencurian pertama yang berujung Tuktuk ditangkap polisi. Bagian ini dianggap terlalu cepat karena sedikit tidak relevan dengan kehidupan sehari-hari.

Namun, alur cerita yang disediakan tak kalah menarik karena banyak sekali hal tak terduga yang terjadi pada film ini. Nah, Sahabat Ukhuwah sudah nonton Film Mencuri Raden Saleh belum?

Penulis: Hanifah Asy Syafiah
Editor: Annisa Dwilya Budaya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *