Read Time:56 Second
Ukhuwah Desain/Annisaa Syafriani

Penulis: Rani Dwi Oktafidiya

Secangkir kopi, kini tak lagi sama.
Dulu manis, kini hanya pahit terasa.
Kau yang pernah menghangatkan hati.
Kini pergi, tinggalkan sepi yang abadi.

Aromamu dulu membawa kebahagiaan.
Sekarang hanya bau kenangan yang menyakitkan.
Tegukan pertama, kini terasa hampa.
Rasa yang hilang, tak bisa ditemukan kembali, tanpa kau di sini.

Baca juga :Ibu Juga Butuh Ibu

Pahitnya seakan tak bisa kuhindari.
Seperti luka yang enggan sembuh, berlarut-larut di sini.
Secangkir kopi yang dulu penuh cerita.
Kini kosong, tak ada lagi tawa yang kita bagi bersama.

Cangkir ini, sepi tanpa dirimu.
Sekarang hanya menampung rasa rindu yang tak terobati.
Dulu, secangkir kopi jadi simbol kita.
Sekarang, hanya kenangan yang menggantung tanpa arah.

Kopi ini, yang dulu jadi saksi bisu.
Kini hanya menyesali kepergianmu.
Secangkir kopi yang hilang rasa.
Begitu juga hatiku yang kehilangan cinta.

Tapi aku tahu, secangkir kopi tetap ada.
Meski rasanya tak lagi sama.
Aku akan terus mencoba, meski tanpa dirimu.
Mencari rasa itu, yang entah akan pernah kembali atau tidak.

29 Januari 2024

 

Editor: Annisaa Syafriani

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
100 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous post Emosional Ibu dan Anak: Kasus Nikita Mirzani dan Lolly Ungkap Penyebab Konflik Remaja Perempuan!
Next post Apakah Depresi Tanda Lemahnya Iman?