Read Time:42 Second

Penulis: Rani Dwi Oktafidiya (Pengurus LPM Ukhuwah)

Kata-kata seperti mantra,
aku terhipnotis begitu saja.
Sebagai obat yang sederhana,
melihat datang dan perginya manusia.

Kalau gagal, makan eskrim lagi,
kalau sedih, makan coklat saja.
Jika, hariku sedang tidak sehat,
itu kata beliau yang hilang.

Semoga ditengah riuhnya,
kamu tetep menjadi manusia manis.
Kuatnya menjadi tameng kehidupan,
jangan berjuang terlalu keras.

Kamu sudah terlalu keras,
apa menjadi dewasa sesulit itu?
Sangat tak ingin tumbuh dewasa,
dunia menakutkan sekali.

Baca juga: Puisi: Jejak Rindu Dari Pertemuan

Ceritakan kepada dulu,
sudut pandang jembatan dua kata:
antara belum dan sudah,
belum siap, sudah menyambut?

Berat kah ada diantara isak dan tawa,
berdiri diatas tali seolah kuat.
Sia-sia kenaifan belum tuntas,
kali ini cerita kepalamu kepadaku.

Kepalan tanganku menghanyutkan,
kau ada diantara ada dan tiada.

About Post Author

Putri Ayu Lestari

Mahasiswa Program Studi Jurnalistik tahun 2021 UIN Raden Fatah Palembang
Happy
Happy
100 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous post Agus, Pemanen Teh: Ungkap Kisah di Balik Teh Gunung Dempo
Next post UKMK Mirror Selenggarakan Pameran Seni Fotografi