Penulis: Rani Dwi Oktafidiya (Pengurus LPM Ukhuwah)
Kata-kata seperti mantra,
aku terhipnotis begitu saja.
Sebagai obat yang sederhana,
melihat datang dan perginya manusia.
Kalau gagal, makan eskrim lagi,
kalau sedih, makan coklat saja.
Jika, hariku sedang tidak sehat,
itu kata beliau yang hilang.
Semoga ditengah riuhnya,
kamu tetep menjadi manusia manis.
Kuatnya menjadi tameng kehidupan,
jangan berjuang terlalu keras.
Kamu sudah terlalu keras,
apa menjadi dewasa sesulit itu?
Sangat tak ingin tumbuh dewasa,
dunia menakutkan sekali.
Baca juga:Â Puisi: Jejak Rindu Dari Pertemuan
Ceritakan kepada dulu,
sudut pandang jembatan dua kata:
antara belum dan sudah,
belum siap, sudah menyambut?
Berat kah ada diantara isak dan tawa,
berdiri diatas tali seolah kuat.
Sia-sia kenaifan belum tuntas,
kali ini cerita kepalamu kepadaku.
Kepalan tanganku menghanyutkan,
kau ada diantara ada dan tiada.
About Post Author
Putri Ayu Lestari
More Stories
Ibu Juga Butuh Ibu
Penulis : Rani Dwi Oktafidiya Jika engkau membentaknya, Akan ada ibunya yang memeluknya Ibuku masih anak kecil dimata ibu Ibunya...
Puisi: Malam itu
[gallery columns="1" size="full" ids="1736"] Penulis: Halimudin Faiz (Anggota Magang LPM Ukhuwah) Kabut lembut menyapu wajahku, dinginnya air basuhi wajah. Takbir...
Puisi: Jejak Rindu Dari Pertemuan
[caption id="attachment_1372" align="alignnone" width="6000"] Pixabay/Pheladiii[/caption] Penulis: Tia Apriyani Lima detik mata saling memandang, sebelum pandangan menjadi buram tanpa senyuman yang...
Puisi : Mengadu
[caption id="attachment_1368" align="alignnone" width="2560"] Desain by Winda Wulandari[/caption] Penulis: Winda Wulandari Syukur ia mengadu.. Di masa lampau.. Tertawa ria, bersenda...
Puisi: Insan Matang
[gallery columns="1" link="file" size="full" ids="1052"] Penulis: Ahmad Hafiizh Kudrawi Semakin luas pandangan terhadap dunia, Kian beragam pula Rangkaian momen keras...
Puisi: Lukisan Abu-abu
[gallery columns="1" size="full" ids="869"] Oleh: Vitria Isabella Di atas kanvas biru langit menganga luas, Malam temaram, dingin merangkul erat. Di...
Average Rating