Read Time:3 Minute, 3 Second

Penulis : Viana Julita (Redaktur Video LPM Ukhuwah)

Sering kita dengar kata Keadilan Sosial terdapat di Sila kelima Pancasila. Keadilan sosial merupakan salah satu pilar penting dalam pembangunan masyarakat yang inklusif dan berkelanjutan. Dalam konteks ini, perempuan memainkan peran yang sangat vital. Meskipun telah ada kemajuan dalam memperjuangkan hak-hak perempuan, tantangan yang dihadapi masih sangat besar. Diskriminasi, ketidakadilan, dan stereotip gender masih menjadi hambatan yang signifikan dalam mencapai kesetaraan gender dan keadilan sosial.

Keadilan sosial dapat didefinisikan sebagai prinsip yang menuntut distribusi sumber daya, hak, dan kesempatan secara adil di antara semua anggota masyarakat. Dalam konteks perempuan, keadilan sosial mencakup hak-hak perempuan untuk mendapatkan akses yang sama dalam pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan partisipasi politik.

Menurut pemikir feminisme, ketidakadilan yang dialami perempuan sering kali diabaikan dalam diskusi tentang keadilan sosial. Isu-isu seperti kekerasan berbasis gender, diskriminasi dalam pekerjaan, dan akses terbatas terhadap layanan kesehatan reproduksi sering kali tidak dianggap sebagai bagian dari perbincangan tentang keadilan sosial. Hal ini menunjukkan perlunya pendekatan yang lebih inklusif yang mempertimbangkan pengalaman dan aspirasi perempuan.

Salah satu tantangan utama yang dihadapi perempuan adalah diskriminasi yang sistemik dan stereotip gender yang mengakar. Di banyak budaya, perempuan masih dianggap sebagai pihak kedua dalam pengambilan keputusan, baik di ranah publik maupun pribadi. Misalnya, dalam banyak komunitas, perempuan sering kali sulit memiliki suara dalam keputusan ekonomi atau politik yang mempengaruhi kehidupan mereka karena butuh pengaruh kuat agar suara perempuan bisa melebihi batas dan sesuai ekspektasi.

Kekerasan terhadap perempuan, baik di ruang publik maupun privat, merupakan tantangan serius yang menghambat keadilan sosial. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), angka kekerasan terhadap perempuan di Indonesia masih tinggi. Banyak perempuan yang menjadi korban kekerasan tidak mendapatkan perlindungan hukum yang memadai, dan sering kali stigma sosial membuat mereka enggan melaporkan kasus kekerasan yang dialami.

Baca juga: Mahasiswa UIN RF Tampilkan Karya Fotografi di Pameran Visual Storytelling Garang Vol.2 Ghompok

Pendidikan merupakan kunci untuk memberdayakan perempuan dan mendorong keadilan sosial. Dengan pendidikan yang baik, perempuan dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka, yang pada gilirannya dapat meningkatkan peluang kerja dan partisipasi dalam pengambilan keputusan. Program-program pendidikan yang fokus pada kesetaraan gender dapat membantu mengubah pandangan masyarakat tentang peran perempuan.

Pemerintah memiliki peran penting dalam menciptakan kebijakan yang mendukung keadilan sosial bagi perempuan. Penguatan regulasi yang melindungi hak-hak perempuan, seperti undang-undang tentang kekerasan dalam rumah tangga dan perlindungan terhadap diskriminasi di tempat kerja, sangat penting. Selain itu, kebijakan yang mendukung kesetaraan gender dalam pendidikan dan kesehatan juga harus diperkuat.

Meningkatkan partisipasi perempuan dalam politik adalah langkah penting untuk mencapai keadilan sosial. Dengan lebih banyak perempuan yang terlibat dalam pengambilan keputusan, isu-isu yang berkaitan dengan perempuan dapat lebih diperhatikan. Program-program pelatihan untuk perempuan yang ingin terjun ke dunia politik dapat membantu menciptakan pemimpin perempuan yang lebih banyak dan berpengaruh.

Teknologi dan media sosial dapat menjadi alat yang kuat untuk mendorong kesadaran tentang isu-isu keadilan sosial bagi perempuan. Melalui kampanye online, perempuan dapat berbagi pengalaman, membangun jaringan, dan mengadvokasi hak-hak mereka. Media sosial juga dapat digunakan untuk mendidik masyarakat tentang pentingnya kesetaraan gender dan keadilan sosial.

Di Indonesia, terdapat banyak inisiatif yang telah dilakukan untuk mendorong keadilan sosial bagi perempuan. Salah satu contohnya adalah gerakan perempuan di media sosial yang mengangkat isu-isu kekerasan terhadap perempuan. Kampanye seperti #MeToo telah memberikan platform bagi perempuan untuk berbagi pengalaman mereka dan mendukung satu sama lain dalam perjuangan melawan kekerasan dan diskriminasi.

Membangun keadilan sosial bagi perempuan adalah tugas yang kompleks dan menantang, tetapi juga penuh peluang. Dengan mengatasi tantangan yang ada, seperti diskriminasi, kekerasan, dan akses terbatas terhadap pendidikan dan kesehatan, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih adil dan setara.

Editor: Marshanda

About Post Author

Marshanda

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous post Mahasiswa UIN RF Tampilkan Karya Fotografi di Pameran Visual Storytelling Garang Vol.2 Ghompok
Next post Potret Pameran Foto Garang Exhibition Vol.2