Kopdar Kemenag 2023: Kuatkan Moderasi Beragama Lewat Penjernihan Berita oleh Pers Mahasiswa

Suasana diskusi Kopi Darat dengan Stafsus Kementerian Agama Bidang Media dan Komunikasi Publik, Wibowo Prasetyo (Kiri), Kasubdit Sarpras dan Kemahasiswaan Nur Shoib (Tengah) dan dimoderatori oleh Kepala Seksi Pengabdian Kepada Masyarakat Kemenag RI Abd Basir (Kanan). Senin (06/11/2023). Ukhuwahfoto/ Elyssa Meilyana.

Tangerang – Ukhuwahnews | Direktorat Jenderal (Dirjen) Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) mengundang sejumlah 52 Pers Mahasiswa se-Perguruan Tinggi Keagamaan Indonesia (PTKI) untuk melangsungkan kopi darat (Kopdar). Acara yang berbentuk diskusi ini berlangsung selama tiga hari, terhitung sejak Senin (06/11/2023) hingga Rabu (08/11/2023) mendatang.

Dirjen Pendidikan Islam Kemenag RI menjamu para mahasiswa yang hadir dari berbagai provinsi di Indonesia di Hotel Santika Premiere Bintaro, Tangerang Selatan.

Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, yang dalam hal ini diwakili oleh Kepala Subdirektorat Sarana dan Prasarana (Kasubdit Sarpras) dan Kemahasiswaan Nur Shoib mengatakan acara ini bertujuan untuk membangun sindikasi atau persekutuan media dilingkungan PTKI.

“Peran Pers Mahasiswa itu sangat penting dalam upaya penguatan moderasi beragama, yakni sebagai komunikator, agent of change dan sarana interaksi,” ujarnya.

Apabila peran Pers Mahasiswa lenyap, maka kontrol sosial dan agent of change terkait kemahasiswaan juga akan lenyap.

Baca Juga: Lewat Konsep Lawas, Karja Baroe Ajak Pengunjung Bernostalgia

Ditempat yang sama, Staf Khusus Kementerian Agama Bidang Media dan Komunikasi Publik, Wibowo Prasetyo mengerahkan untuk membangun kritik yang tidak membabi buta lewat pemberitaan.

“Jadi Pers Mahasiswa juga harus membuat dan menyiapkan portal berita online yang serius, ditambah juga komitmennya,” ungkap Wibowo saat menyampaikan materi.

Wibowo juga mengajarkan bahwa jangan terlalu mudah menerima berita hoax.

“Sebaiknya mahasiswa dan anak muda sekarang jangan malas untuk mencari validasi dan memverifikasi suatu berita, jangan mudah termakan berita bohong,” tegas Wibowo.

Terakhir, ia berpesan untuk jadilah jurnalis yang handal, cerdik, cerdas dan profesional.

Reporter: Elyssa Meilyana

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *