Read Time:1 Minute, 54 Second
Dok/Tim KKN PKM Dosen UIN RF Pagar Alam

Pagaralam – Ukhuwahnews | Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) terintegrasi Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Dosen Universitas Islam Negeri (UIN RF) Palembang turut hadir bersama puluhan remaja desa untuk melakukan tradisi Lingkukan di Desa Tebing Tinggi, Kecamatan Dempo Selatan, Kota Pagaralam, Sumatera Selatan, Rabu (22/01/2025).

Lingkukan atau melempar selendang  bisa juga diganti menggunakan piring dan cangkir hal ini menjadi tradisi turun-temurun yang dilakukan pada H-1 pernikahan di Desa Tebing Tinggi. Tradisi ini dilakukan oleh para remaja sebagai bentuk kegembiraan dan doa restu untuk calon pengantin.

Prosesi Lingkukan dimulai dengan berkumpulnya para remaja di halaman rumah calon pengantin. Mereka kemudian membentuk lingkaran dan mulai melempar selendang ke udara, diiringi dengan nyanyian dan tarian tradisional.

Baca juga: Mahasiswa KKN UIN RF Sosialisasikan Peduli Disabilitas bersama Anggota PKK Desa Tanjung

Pemerintah Desa Tebing Tinggi dalam hal ini diwakilkan oleh Yudian selaku ketua RT 10 Desa Tebing Tinggi juga mendukung penuh pelestarian tradisi Lingkukan.

“Kami akan terus berupaya untuk melestarikan tradisi ini. Ini adalah bagian dari identitas budaya kami yang harus dijaga,” ujar Yudian.

Masyarakat Desa Tebing Tinggi melalui salah seorang tokoh masyrakat di desa ini menyampiakan tanggapannya mengenai tradisi Likukan.

“Tradisi ini bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga memiliki makna yang dalam,” ungkapnya.

Lebih lanjut, ia menyapaikan tradisi Likukan sendiri hadir sebagai hiburan bagi warga di Desa Tebing Tinggi, lebih dari itu, terdapat makna mendalam dari tradisi Likukan.

“Tetapi juga memiliki makna yang dalam. Melempar selendang melambangkan doa agar calon pengantin selalu dilindungi dan diberikan kebahagiaan,” jelasnya.

Manda, salah seorang remaja yang ikut dalam tradisi Likukan ini menyapaikan bahwa tradisi Likukan ini sudah ada sejak lama di desa Tebing Tinggi.

“Kami sebagai generasi muda merasa bertanggung jawab untuk melestarikannya,” ujar Manda.

Tradisi Lingkukan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke Desa Tebing Tinggi, hal ini disampaiakn oleh Nur Hanina Lidya salah satu peserta KKN PKM

“Saya sangat terkesan dengan tradisi ini. Ini adalah pengalaman yang luar biasa bisa melihat langsung budaya yang masih dilestarikan oleh masyarakat setempat,” kata Lidya.

Dengan semangat kebersamaan dan gotong royong, para remaja Desa Tebing Tinggi berhasil melestarikan tradisi Lingkukan. Tradisi ini menjadi bukti kekayaan budaya Indonesia yang patut dijaga dan dilestarikan.

 

Penulis: Ziyada Rizki (Konributor)
Editor: Annisaa Syafriani

About Post Author

Annisaa Syafriani

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous post Potret Suasana Kegiatan Hari Peduli Sampah Nasional 2025
Next post Yot Plogging Ajak Masyarakat Peduli Kebersihan Lingkungan Sekitar