Read Time:2 Minute, 21 Second

Palembang – Ukhuwahnews | Masih banyak anak-anak di Kota Palembang mengalami putus sekolah disebabkan oleh krisis ekonomi, yang menarik perhatian beberapa orang. Hal tersebut memicu awal terbentuknya program gerakan kolaborasi nasional dengan tema Sedekah Sampah untuk Pendidikan. gerakan ini disebabkan dengan keadaan sampah plastik yang setiap hari semakin menumpuk, tentu akan memberi efek jangka panjang di masa yang mendatang. Maka dari itu, tergeraklah gabungan antar beberapa lembaga, komunitas, dan instansi untuk launching program ini di Desa Qur’an Palembang, pada Jumat (01/11/2024).

Direktur Quranic Farm, Denny Satria Mandala Putra menyampaikan bahwa program yang baru saja rilis ini merupakan gerakan sosial yang semua kegiatannya positif. Cukup dengan menyedekahkan sampah lalu dapat membantu banyak anak.

“Ini bentuk ikhtiar kita untuk mendukung pendidikan bagi anak-anak yatim dhuafa di Palembang. Gerakan ini menciptakan amal jariyah,” ucap Denny ketika diwawancarai.

Baca juga: Pramuka UIN RF, Selenggarakan Geprada Nusantara Tahun 2024

Kemudian Denny mengatakan bahwa saat ini yang sedang terjadi ialah sampah-sampah yang selama ini menumpuk justru dapat memberi kesempatan bagi para anak-anak pinggiran terutama yatim dhuafa.

“Fakta bahwa sampah dapat mencerdaskan kehidupan bangsa, maksudnya dari sampah itu dapat membantu anak yang selama ini putus sekolah,” katanya.

Lebih lanjut, Denny menjelaskan terkait sampah yang dikelola terbagi menjadi dua, kemudian hasil produksinya tentu bermanfaat.

“Kalau yang sampah anorganik itu dikelola, dilebur, dan kemudian dibentuk menjadi kursi, meja, lehar Al Qur’an, dan lainnya lagi. Jika yang organik, akan diubah menjadi pupuk kompos dan cair,” jelasnya.

Ia pun mengungkapkan mengenai penggunaan dan perolehan yang mereka dapatkan dari pengelolaan sampah. Seluruhnya sangat diperhatikan dan dimanfaatkan dengan sebaik mungkin.

“Ada yang jadi bentuk sarana dan prasarana maka digunakan untuk proses belajar mengajar di sini. Setelah itu, ada juga yang diperjual belikan untuk jadi pemandirian sekolah, terbentuklah ekonomi sirkular,” ungkap Denny.

Di tempat yang sama, Kepala Humas Sekolah Qur’an Preneur Indonesia, Habibi Badridduja mengajak masyarakat untuk berkolaborasi dalam mengatasi krisis sampah dan pendidikan.

“Yuk kita selesaikan bareng-bareng, gerakan kecil yang dilakukan bersama dapat memberikan dampak besar bagi Indonesia,” ucapnya.

Habibi menegaskan bahwa gerakan ini merupakan bentuk rasa peduli untuk memberi fasilitas terbaik bagi seluruh anak yang mengalami ketimpangan sosial.

“Di sini point nya adalah kami berniat membantu anak yang putus sekolah, karena biaya yang mahal,” tegasnya.

Ia juga memberitahu mengenai bentuk gerakan untuk mengajak masyarakat secara langsung ialah dengan cara menyediakan wadah khusus untuk sedekah sampah.

“Kita sediakan, nantinya akan disebar ke berbagai instansi pendidikan, dan lainnya,” paparnya.

Habibi berharap besar pada masyarakat agar bisa ikut berkolaborasi, karena saat ini belum banyak yang tergabung dalam program ini.

“Ini baru launching, semoga seluruh masyarakat bisa bersinergi dengan kami,” tutupnya.

Sudah ada beberapa pihak yang tergabung dalam program Sedekah Sampah untuk Pendidikan, yaitu pihak-pihak sekolah, bidang pertanian, beberapa rumah tahfidz di Palembang, universitas, serta berbagai komunitas.

Reporter: Nabilla Kartika Wiranti

Editor: Marshanda

About Post Author

Marshanda

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous post Pramuka UIN RF, Selenggarakan Geprada Nusantara Tahun 2024
Next post Tampilkan Nuansa Baru, Teater Arafah Gelar Art Festival 2024