Read Time:1 Minute, 31 Second

Palembang-Ukhuwahnews | Forum diskusi yang diadakan bersama Ferdiansyah Rivai dan Ari Priyanto, dengan membahas film dokumenter 17 surat cinta untuk pemerintahan, di Universitas IBA Palembang, Sumatera Selatan, Minggu (17/11/2024).

Pemutaran film dokumenter 17 surat cinta ini bertujuan, membuka pandangan para jurnalisme terkait eksploitasi hutan, tambang dan perkebunan kelapa sawit yang membawa dampak buruk bagi lingkungan sekitar.

Dosen Hubungan Internasional Universitas Sriwijaya (UNSRI) Palembang, Ferdiansyah Rivai Mengatakan Salama 5 tahun belakangan ekonomi di Indonesia ditopang oleh Capital Intensive (padat modal).

“Karena adanya proyek besar besaran mengakibatkan perekonomian di Indonesia membutuhkan pendanaan cepat,” kata Ferdian.

Baca juga: 17 Surat Cinta yang Diabaikan Pemerintah

Ferdian menyampaikan ekonomi yang berbasis capital akan berdampak buruk bagi mahasiswa kedepannya, mengingat ekonomi ini tidak memperkerjakan banyak orang.

“Sudah banyak pekerjaan yang diheandle AI, seharusnya banyak menyerap tenaga kerja dari generasi muda seperti kalian,” sampainya.

Di tempat yang sama, Ari Priyanto sebagai salah satu videografer dokumenter menjelaskan peran Gen Z dalam mencegah deforentasi dengan cara terus ikut edukasi dan membangun jejaring.

“Gen Z harus melawan deforentasi dalam sebuah daerah yang membawa dampak buruk bagi lingkungan sekitarnya,” jelasnya.

Ari menuturkan, dalam film dokumenter 17 surat cinta dapat menyadarkan pemerintahan atas kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh tangan manusia.

“Harus berani menyuarakan kebenaran dalam suatu kejadian yang ada, karena dalam kerusakan lingkungan yang ditimbulkan dapat membawa dampak buruk bagi masyarakat sekitarnya,” ucapnya.

“Seperti dalam film 17 surat cinta, kita dapat mambantu menyuarakan dari beberapa visual yang ada dengan beberapa bidang yang tersedia,” tuturnya.

Ia juga menambahkan jika dalam menyuarakan lingkungan bisa berupa vidiografer seperti film dokumenter, maupun dalam bentuk tulisan sastra pada umumnya.

“Seperti dalam film 17 surat cinta, kita dapat mambantu menyuarakan dari beberapa visual yang ada dengan beberapa bidang yang tersedia,” tuturnya.

Reporter: M.Raihan Arifai (Anggota Magang LPM Ukhuwah)
Editor: Marshanda

About Post Author

Marshanda

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous post 17 Surat Cinta yang Diabaikan Pemerintah
Next post Pesan Tersirat Pada Film Dokumenter 17 Surat Cinta