Read Time:1 Minute, 35 Second
Seorang perajin di Kampung Wisata Anyaman, Seberang Ulu 1, Palembang, sedang menganyam lidi daun nipah, Sabtu (22/02/25). Ukhuwahfoto/Azzahri Fahlepi Putra.

Palembang – Ukhuwahnews | Masyarakat Kampung Wisata Anyaman memanfaatkan daun Nipah dalam mengolah berbagai kerajinan tangan di tepian Sungai Musi, tepatnya Jalan Faqih Usman Lorong Prajurit Nangyu, Kelurahan 3/4 Ulu Kecamatan Seberang Ulu 1 Palembang.

Daun Nipah yang dimanfaatkan oleh masyarakat ini berasal dari Sungsang, Kecamatan Banyuasin. Daun ini memiliki banyak kegunaan dan dapat diolah menjadi berbagai macam kerajinan yang sering digunakan oleh masyarakat.

Emilia, salah seorang pengerajin mengatakan ada beberapa tahapan dalam proses pembuatan kerajinan daun Nipah.

“Daun Nipah awalnya dikupas untuk memisahkan daun dan lidinya, lalu lidinya bisa digunakan dalam proses menganyam,” katanya, Sabtu (22/02/2025).

Baca juga: Inpres Efisiensi Anggaran, Mahasiswa UIN RF Turun Jalan Tolak Kebijakan

Ia mengatakan banyak manfaat dari daun Nipah untuk membuat beragam kerajinan yang dapat dijual.

“Daunnya dapat digunakan sebagai pembuatan rokok dan ketupat, lalu bagian lidinya diolah menjadi tampah, piring, serta senik tahu,” ucap Emilia.

Emilia juga menjelaskan waktu pembuatan kerajinan dapat dikumpulkan selama seminggu.

“Setelah kerajinan sudah di buat lalu dijual ke agen dengan harga satuannya Rp.4.000 untuk senik tahu, Rp.3.000 untuk piring, dan tampah dijual bagi pendatang dengan harga Rp.15.000 sedangkan masyarakat sekitar Rp.13.000,” jelasnya.

Di tempat yang sama, Enik yang merupakan buruh upahan yang bertugas mengupas daun Nipah menjelaskan selain membuat kerajinan ada juga masyarakat yang hanya mengambil upahan mengupas daun Nipah.

“Mengambil upahan kemudian dijual kembali ke agen dengan harga Rp20.000 dalam 100 ikat daun Nipah yang telah dikeringkan,” ujarnya.

Pada proses pengeringan daun Nipah ada kendala yang dapat menghambat proses penjualan ke agen, hal ini disampaikan juga oleh Enik.

“Cuaca yang tidak mendukung menunda pengeringan daun Nipah yang telah dikupas di bawah sinar matahari,” tuturnya.

Reporter: Helsi Anggraini
Editor: Annisaa Syafriani

 

About Post Author

Annisaa Syafriani

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous post Menyikapi FOMO dalam Demonstrasi
Next post Potret Pesona Anyaman Daun Nipah di Kampung Wisata 3-4 Ulu