
Hoax Penyakit Cacar Monyet, Jangan Salah Kaprah

Artikel – Ukhuwahnews | Saat ini masih banyak masyarakat yang mudah percaya dengan informasi yang belum tahu akan kebenarannya. Contohnya saja, beredar berbagai macam informasi melalui media sosial mengenai penyakit cacar monyet.
Padahal, informasi tersebut berasal dari sumber yang belum jelas dan menimbulkan pertanyaan benar atau tidak mengenai informasi yang beredar itu.
Cacar monyet sendiri merupakan penyakit menular dari hewan ke manusia (zoonosis) langka yang disebabkan oleh infeksi virus monkeypox. Tercatat per tanggal 3 agustus 2022, telah terjadi lebih dari 26 ribu kasus yang terdeteksi di 87 negara.
Berikut rangkuman informasi mengenai virus ini yang kerap menjadi pertanyaan.
Penyakit cacar monyet benar adanya
Nyatanya penyakit ini memang ada dan sudah diakui oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Cacar monyet pertama kali ditemukan pada tahun 1958. Pada saat itu ditemukan wabah penyakit mirip cacar yang menyerang koloni monyet yang dipelihara untuk penelitian. Hal itulah yang menyebabkan penyakit ini disebut sebagai cacar monyet atau monkeypox.
Kasus cacar monyet pertama yang menginfeksi manusia tercatat pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo. Sejak saat itu, kasus cacar monyet dilaporkan telah menginfeksi orang-orang di beberapa negara Afrika lainnya, hingga akhirnya menyebar ke seluruh dunia.
Cacar monyet tidak hanya disebarkan oleh monyet
Informasi mengenai penyebaran cacar monyet yang hanya bisa ditularkan dari monyet adalah tidak benar adanya.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mengatakan jika virus monyet ini dapat menginfeksi berbagai jenis hewan mamalia, namun sangat kecil kemungkinan menginfeksi hewan seperti burung dan reptil.
Baca Juga: Berikut Ragam Inovasi Keren Karya Anak Bangsa
Cacar monyet bisa menular melalui hubungan seksual
Hal ini memang benar, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan cacar monyet memang dapat menular melalui hubungan seksual. Namun, WHO menegaskan jika penyakit ini bukan penyakit menular seks.
Penyakit ini cenderung menular melalui kontak fisik, misalnya terkena melalui darah, cairan tubuh, lesi, dan sebagainya. Lebih lanjut, kemungkinan tertular untuk kaum homoseks lebih besar.
Penyakit cacar monyet bukan efek samping Vaksin Covid-19
Beragam informasi mengenai efek samping Vaksin Covid-19 yang dapat menyebabkan cacar monyet kerap bermunculan. Hal tersebut tentu salah dan tidak mendasar.
Epidemiolog Indonesia untuk Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan tidak ada kaitan antara vaksin Covid-19 dengan cacar monyet karena virus ini sudah ada sejak lama.
Cacar monyet tidak mudah menular
Cacar monyet nyatanya tidak mudah menular jika dibandingkan dengan Covid-19, namun kita harus tetap waspada karena penyakit ini dapat menular melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi dan menggunakan alat benda yang sama.
Itulah beberapa informasi mengenai penyakit cacar monyet, semoga kita selalu diberikan kesehatan dan terjauhi dari wabah penyakit ini.
Dan kita seharusnya mampu menjadi pengguna media sosial yang bijak dengan tidak mudah percaya dengan informasi yang belum ada bukti kebenarannya.
Penulis: Nadia Riska
Editor: Wisnu Akbar Prabowo