Read Time:2 Minute, 9 Second

Artikel – Ukhuwahnews | Sudah menjadi pertanyaan besar, antara adab dan ilmu manakah yang harus lebih diutamakan. Ada sebuah pepatah populer “Adab lebih tinggi dari Ilmu” ungkapan itu muncul dari literasi bacaan mengandung nilai agama, spritualitas, dan filsafat. Namun, sebagian orang juga berpendapat bahwa ilmu lebih utama, karena bukankah adab merupakan bagian keilmuan. Bagaimana bisa seseorang menerapkan adab tanpa adanya keilmuan tersebut.

Sebenarnya pertanyaan antara kedua konsep ini telah muncul dari zaman klasik sampai modern, mari kita bedah lebih dalam mengenai arti tentang adab dan ilmu, mengapa keduanya saling berhubungan sehingga dapat membangun karakter manusia.

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai hubungannya, kita harus terlebih dahulu memahami pengertian adab dan ilmu, adab adalah moral dan etika yang mengatur cara berinteraksi individu dengan melalui pendekatan nilai keagamaan. Sebagai contoh dalam kehidupan sehari-hari adab biasanya menuntut untuk lebih merendahkan hati dan bersikap sopan.

Baca juga: Dampak Psikologis Anak Akibat Fatherless

Adab tidak mampu dijelaskan secara teori saja, karena adab mempunyai nilai kesadaran moral yang seharusnya lebih dipelajari melalui praktik dan pengalaman hidup sehari-hari. Di sinilah adab berperan, contohnya saat melakukan diskusi, walau merasa punya segudang ilmu, kita harus tetap bersikap rendah hati dan menghargai lawan bicara, bukan malah merasa angkuh bahkan mengganggap remeh orang tersebut.

Akan tetapi, adab tanpa ilmu juga merupakan sebuah keliruan, ilmu merupakan pengetahuan sistematis yang dihasilkan melalui proses usaha berpikir, penelitian, dan pengalaman. Ilmu memberikan kita segala informasi dunia, baik itu tentang konsep alam, sosial, matematika dan filsafat, dari pengetahuan tersebut dapat menyelesaikan masalah yang ada.

Orang beradab tanpa ilmu sering dikenal dengan istilah “mabuk agama”, misalnya karena ingin terlihat alim ia memakai gamis panjang berwarna putih, datang ke pengajian-pengajian yang di isi ulama besar atau di masjid besar. Padahal seharusnya cukup dengan menghadiri pengajian masjid di sekitarnya untuk mendapatkan ilmu, malah lebih baik sekalian menjadi ajang silahturahmi antara tetangga dekat.

Bukankah mencari ilmu itu harus dari yang paling dekat dahulu, malahan karena sering keluar mencari ilmu jauh ia tak kenal dengan tetangga dekatnya, bukankah itu sudah menyalahi aturan beradab. Maka dari itu, pentingnya peran ilmu, agar kita beradab sesuai logika serta konteksnya.
Adab dan ilmu bukanlah kedua hal bertentangan, namun mestinya berjalan bersamaan.

Adab merupakan salah satu metode yang membantu dalam menggapai pengetahuan lebih luas dan mendalam, sedangkan ilmu adalah hal yang menjaga supaya adab tetap mempunyai nilai moral bahkan sesuai dengan aturan atau norma yang berlaku.

Semoga dengan menerapkan kedua konsep ini akan dapat melahirkan seseorang cerdas secara intelektual, tetapi juga tenang ketika bertindak sehingga membawa manfaat bagi masyarakat luas.

Reporter: Ahmad Hafiizh Kudrawi

Editor: Marshanda

About Post Author

Marshanda

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
100 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous post Dukungan Orang Tua Mengantarkan Florenza Raih Predikat Lulusan Terbaik Wisuda UIN RF
Next post Kekerasan Antar Pasangan Banyak Dilaporkan, Simak Tips Menghindarinya!